Dengan pesatnya perkembangan industri kulit, banyaknya potongan kulit juga menyebabkan pemborosan sumber daya dan pencemaran lingkungan. Khususnya di bidang industri tekstil, garmen, alas kaki yang lebih berkembang, kawasan industri tumpukan kulit, potongan kain dimana-mana, membawa permasalahan lingkungan yang serius, permasalahan sosial dan beban pemerintah.Industri penyamakan kulit menghasilkan limbah bahan baku karet dalam jumlah besar setiap tahunnya. Sebagai industri tradisional dengan input tinggi dan output rendah, 30% bahan baku industri penyamakan kulit berakhir sebagai limbah dalam proses produksinya. Menurut statistik, India membuang sekitar 150.000 ton limbah penyamakan kulit setiap tahunnya, dan Amerika Serikat membuang 60.000 ton limbah penyamakan kulit setiap tahunnya. Dan Tiongkok adalah negara penyamakan kulit yang besar, menghasilkan hampir 200 juta potong kulit setiap tahunnya, yang akan menghasilkan 1,4 juta ton limbah. Setiap tahun, banyak sekali kulit, kain, sepatu, potongan kain yang
Dengan meningkatnya taraf hidup dan konsumsi masyarakat, siklus penggunaan tekstil menjadi semakin pendek, dan pemulihan, pengolahan dan pemanfaatan limbah tekstil telah mencapai titik yang tidak dapat diabaikan. AISHRED berfokus pada peralatan penghancur limbah padat, dan memiliki rencana pembuangan uniknya sendiri untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali berbagai limbah padat, termasuk limbah tekstil. Sekarang mari kita bahas secara singkat metode daur ulang limbah tekstil.Sumber Limbah TekstilYang disebut limbah tekstil terutama mengacu pada limbah serat pendek, limbah benang, pengembalian sutra, bahan sisa, dll., serta limbah tekstil pakaian dan produk-produknya yang dihasilkan dalam proses produksi. Limbah tekstil terutama berasal dari dua aspek: satu dari perusahaan produksi, yang akan menghasilkan limbah serat stapel, limbah benang, pengembalian sutra, limbah kain noil, dll. dalam berbagai proses pemintalan, penenunan, serta produksi dan pemrosesan produk jadi. Sebaliknya, berasal dari tekstil yang
Industri pakaian dan fesyen global menghasilkan hampir 100 juta ton limbah setiap tahunnya, yang berasal dari sisa-sisa proses produksi (pra-konsumen), serta pakaian dan tekstil rumah tangga yang dibuang oleh masyarakat (pasca-konsumen). Bahan-bahan limbah ini bervariasi, termasuk berbagai jenis katun dan linen alami, serat kimia, kulit, dan lain-lain. Di banyak tempat, limbah-limbah ini tidak dibuang dengan benar dan hanya ditimbun begitu saja, sehingga menimbulkan risiko besar bagi lingkungan.Daur ulang limbah tekstil dapat dibagi menjadi beberapa kategori menurut model piramida:Penggunaan kembali: Pakaian dan tekstil rumah tangga yang masih dalam kondisi baik dapat dibersihkan atau diperbaiki dan kemudian digunakan kembali.Produk Baru: Pemrosesan sederhana produk yang dibuang menjadi barang-barang seperti kain pel, tisu, dan kain pemoles.Daur Ulang Serat: Mendaur ulang kain yang dibuang dan mengolahnya kembali menjadi bahan baku serat untuk digunakan dalam pembuatan tekstil baru.Solid Recover Fuel: