Dalam beberapa tahun terakhir, istilah populer "RDF" di bidang limbah padat mengacu pada bahan bakar yang berasal dari limbah, dan sebagian besar pemerhati lingkungan juga mengalihkan perhatian mereka ke bidang limbah rumah tangga. Komposisi sampah rumah tangga yang biasa kita sebut adalah campuran sampah basah dan sampah kering, sedangkan dalam penyiapan bahan bakar sampah rumah tangga sebaiknya dibedakan berdasarkan kebutuhan pembakaran saat ini. Diferensiasi frontend dapat mengurangi biaya investasi lini produksi pra-perawatan sekaligus meningkatkan nilai kalori bahan. Di bidang insinerasi, nilai kalor merupakan istilah yang sensitif.
Sebenarnya alur proses ini tidak rumit. Prinsip proses yang kami rancang memiliki tiga titik penentuan posisi: "penghilangan pengotor, pemilihan yang dapat digunakan kembali, dan kompresi yang mudah terbakar". Ketiga titik proses ini merupakan solusi peralatan yang dapat diterapkan di bidang pembuangan limbah padat saat ini. Penghapusan pengotor yang kami maksud dapat dipahami sebagai pemurnian limbah rumah tangga. Akan ada bahan yang tidak mudah terbakar seperti abu, keramik, dan logam pada sampah rumah tangga. Masuknya bahan-bahan yang tidak mudah terbakar ke dalam insinerasi akan memberikan tekanan pada proses back-end. Penghapusan kotoran dari bahan-bahan ini biasanya melibatkan beberapa peralatan penyaringan, seperti penyaringan drum, penyaringan logam, dan penyaringan material ringan dan berat. Sedangkan untuk pemilihan bahan yang dapat didaur ulang, kami mengikuti jalur pemanfaatan sumber daya, dan terdapat juga proporsi komponen yang dapat didaur ulang pada sampah rumah tangga. Bahan-bahan ini memiliki nilai yang dapat didaur ulang, jadi kami mempertimbangkan untuk menambahkan peralatan pemilahan cerdas ke lini produksi untuk memisahkan bahan-bahan tersebut dan mencapai nilai penggunaan kembali.
Terakhir, kompresi bahan yang mudah terbakar dibagi menjadi pencetakan langsung sebagai blok bahan bakar atau pengemasan dan penyimpanan bahan curah sebelum transportasi. Namun apabila bahan mudah terbakar pada sampah rumah tangga langsung digunakan sebagai bahan bakar blok, maka perlu diperhatikan kadar airnya, terutama pada musim hujan, dan memperhatikan sifat kedap air. Jika kadar air pada bahan terlalu tinggi, bahan tersebut tidak mudah terbentuk, dan konsumsi energi pada jalur produksi juga relatif tinggi. Jadi mengendalikan kadar air bahan merupakan tindakan penting untuk memastikan kelangsungan pengoperasian peralatan lini produksi.